Jakarta – Sesuai namanya, olahraga memang paling mudah dirasakan manfaatnya pada aspek raga atau fisik. Namun begitu, banyak orang melakukannya sebagai stress relieve atau pelepas penat. Lho apa hubungannya?
Yang pasti, anggapan bahwa bagus untuk mental health banyak didukung oleh para pakar. Praktisi kesehatan mental Prof dr Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, Sc.D juga membenarkan anggapan tersebut.
“Olahraga itu sudah sejak zaman kuno menjadi salah satu resep supaya mental kita sehat,” kata guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) tersebut, ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Olahraga Membatu Pikiran Untuk Fokus
Dikutip dari Mayo Clinic, olahraga dapat berdampak pada mental health dengan dua cara. Pertama, merilis atau melepaskan endorphine, yang merupakan hormon pemicu rasa senang dan bahagia.
Kedua, dapat mengalihkan pikiran dari berbagai kekhawatiran. Dengan kata lain, aktivitas ini membuat seseorang lupa akan pikiran-pikiran negatif yang memupuk depresi dan anxiety atau kegelisahan.
Sementara itu, dikutip dari Healthline, gerakan repetitif pada olahraga tertentu juga dapat membantu pikiran untuk fokus pada tubuh dibanding pikiran. Dengan berkonsentrasi pada ritme gerakan tubuh, seseorang bisa mendapatkan manfaat yang serupa dengan meditasi. Fokus pada satu aktivitas fisik membuat pikiran lebih jernih dan tenang.
Olahraga 30 menit dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat selama 3 hari dalam seminggu, sudah cukup memberi manfaat bagi kesehatan mental. Jika ingin menambah durasi, ketahui bahwa olahraga selama 2 – 6 jam dalam seminggu merupakan titik maksimal, jika memang tujuannya untuk meningkatkan kesehatan mental.
Jika belum terbiasa berolahraga sebelumnya, kamu bisa memulai sesi 5 atau 10 menit dan perlahan tingkatkan durasinya. Semakin banyak berolahraga, semakin banyak energi yang kamu miliki sehingga kamu merasa siap untuk menambah lebih banyak.