Jakarta – Pat Gelsinger mendadak mundur dari posisi CEO Intel dan memilih pensiun setelah berkiprah selama 40 tahun di perusahaan tersebut. Siapa penggantinya?
Menurut laporan Bloomberg, setelah rapat dengan dewan direksi untuk melaporkan perkembangan Intel untuk bisa mengejar Nvidia dan ketertinggalan pangsa pasarnya, Gelsinger diberi opsi, pensiun atau dipecat, dan ia memilih opsi pertama. Sayangnya, kondisi Intel sedang buruk betul saat ia menjadi CEO, dan kondisinya tak membaik dalam kepemimpinan Gelsinger.
Kini 2 Orang Di Tunjuk Untuk Menjadi CEO Intel
“Ini adalah tahun yang menantang untuk kita semua dan kami mengambil keputusan berat namun penting untuk memposisikan Intel dalam dinamika pasar saat ini. Saya selalu bersyukur untuk semua kolega di seluruh dunia yang bekerja bersama saya sebagai bagian dari keluarga Intel,” kata Gelsinger.
Sepeninggal Gelsinger, Intel menunjuk dua orang untuk menjabat sebagai co-CEO sementara. Keduanya adalah David Zinsner dan Michelle Johnston Holthaus.
Kombinasi dua orang ini diharapkan bisa menggabungkan keahlian keduanya. Yaitu Zinsner yang punya 25 tahun pengalaman di bidang finansial, dan Holthaus yang sejak lama menjadi eksekutif Intel dan paham soal produk inti Intel. Menurutnya pendekatan ini sengaja diambil untuk memastikan tim produk punya sumber daya dan dukungan yang dibutuhkan selama masa transisi.
terakhir, Intel terperangkap oleh gelombang AI.
Setahun setelah Gelsinger mengambil alih posisi CEO, OpenAI memperkenalkan ChatGPT, yang menggemparkan dunia. Selebihnya adalah sejarah: Nvidia, yang dulunya merupakan pesaing kecil Intel, kini menjadi perusahaan paling bernilai kedua di dunia setelah bertaruh besar pada chip yang dapat memberi daya pada pusat data masif yang menggerakkan AI.
Nilai pasar Nvidia yang mencapai US$3,4 triliun 33 kali lebih besar daripada nilai pasar Intel yang hanya mencapai US$104 miliar.